Jumat, 14 Maret 2014

Batik Sederhana

Bagi warga Indonesia, kata batik sudah bukan lagi kata yang asing. Bahkan kata batik sudah menjadi makanan sehari-hari. Apalagi sekarang penggunaan kain batik bagi pegawai negeri sipil sudah mulai digalakkan. Batik merupakan kain dari Indonesia yang memiliki corak yang khas yang membedakannya dengan jenis kain yang lainnya. Pengalakan penggunaan kain batik saat ini bertujuan  agar kain batik Indonesia tidak punah dan tidak diklaim oleh negara lain.
Jenis batik ada yang polanya rumit dan pembuatannya susah dan ada pula batik sederhana. Dalam proses pembuatan batik sederhana terdapat prinsip-prinsip yang harus ada yaitu pewarna, perintang, dan media (kertas atau kain). Pewarna yang dapat digunakan dalam membuat batik sederhana sangat beragam, mulai dari cat air, cat minyak, spidol, dan lain sebagainya sampai dengan pewarna yang alami sekaligus bisa digunakan. Dalam penggunaannya, pewarna tersebut dapat digunakan dengan cara dipoleskan atau dicelupkan pada media yang digunakan.
Perintang adalah dasar pembentuk pola pada kertas atau kain yang digunakan sebagai media. Fungsi perintang adalah untuk menghalangi cat untuk mengenai bagian-bagian tertentu dari media tang digunakan, sehingga bagian yang terhalang akan membentuk pola batik yang sederhana. Bahan-bahan yang dapat digunakan sebagai perintang dalam pembuatan batik sederhana adalah crayon atau lilin. Mengapa bahan tersebut yang dipilih? Karena lilin atau crayon tidak bisa larut/bersenyawa dengan air, sehingga suatu media ditempeli lilin/crayon dan dicelupkan pada pewarna maka bagian yang tertutup lilin/crayon tidak akan dimasuki oleh warna sehingga pola lilin yang dibuat akan terlihat pada batik yang dibuat.
Media yang biasa digunakan dalam pembuatan batik sederhana adalah kertas gambar dan kain. Penggunaannya bergantung dari hasil yang diinginkan dan proses pembuatannya. Jika dalam proses pembuatannya menggunakan proses pencelupan, maka lebih baik menggunakan media kain agar tidak mudah hancur. Karena jika kita menggunakan kertas dan pencelupannya berlangsung lama, maka kertas yang digunakan akan hancur lebih dulu sebelum batik yang dibuat berhasil selesai dengan baik.
Pada saat ini, dalam pembelajaran tematik (mengacu pada Kurikulum 2013) pembelajaran seni rupa sudah bisa digabungkan dengan pembelajaran mata pelajaran lainnya seperti IPA dan Bahasa Indonesia. Dalam pembuatan batik sederhana, kita dapat mengajarkan seni rupa berupa kegiatan melukis atau membuat batik. Pembelajaran IPA materi yang disinggung adalah menjelaskan bahwa lilin tidak bisa bersenyawa dengan air. Sedangkan untuk pembelajaran Bahasa Indonesia dapat melatih siswa untuk dapat menceritakan mengenai materi atau hasil lukisan yang sudah dibuat sebelumnya. Agar semuanya bisa berjalan dengan lancar, maka dalam pembelajaran tematik seperti sekarang ini semuanya harus direncanakan dan dirancang secara matang agar materi pengajaran tidak melenceng dari tema yang telah ditetapkan.
Dalam pembuatan batik sederhana menggunakan lilin/crayon, memerlukan langkah-langkah yang sederhana. Pertama, buat pola yang diinginkan dengan menggunakan lilin/crayon pada media yang digunakan. Setelah pola selesai dibuat, maka cairkanlah cat air yang akan digunakan sebagai latar atau dasar dari batik yang dibuat. Usahakan warna yang digunakanadalah warna-warna yang terang dan kontras dengan warna pola agar pola tidak terkesan tenggelam. Kemudian tunggu hingga cat airnya kering. 


Mudah kan.. selamat mencoba yaaa.....

By: Ni Putu Suryanita SP.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar