Bagi warga Indonesia, kata batik sudah bukan lagi kata yang asing.
Bahkan kata batik sudah menjadi makanan sehari-hari. Apalagi sekarang
penggunaan kain batik bagi pegawai negeri sipil sudah mulai digalakkan. Batik
merupakan kain dari Indonesia yang memiliki corak yang khas yang membedakannya
dengan jenis kain yang lainnya. Pengalakan penggunaan kain batik saat ini
bertujuan agar kain batik Indonesia
tidak punah dan tidak diklaim oleh negara lain.
Jenis batik ada yang polanya rumit dan pembuatannya susah dan ada pula
batik sederhana. Dalam proses pembuatan batik sederhana terdapat
prinsip-prinsip yang harus ada yaitu pewarna, perintang, dan media (kertas atau
kain). Pewarna yang dapat digunakan dalam membuat batik sederhana sangat
beragam, mulai dari cat air, cat minyak, spidol, dan lain sebagainya sampai
dengan pewarna yang alami sekaligus bisa digunakan. Dalam penggunaannya,
pewarna tersebut dapat digunakan dengan cara dipoleskan atau dicelupkan pada
media yang digunakan.
Perintang adalah dasar pembentuk pola pada kertas atau kain yang
digunakan sebagai media. Fungsi perintang adalah untuk menghalangi cat untuk
mengenai bagian-bagian tertentu dari media tang digunakan, sehingga bagian yang
terhalang akan membentuk pola batik yang sederhana. Bahan-bahan yang dapat
digunakan sebagai perintang dalam pembuatan batik sederhana adalah crayon atau
lilin. Mengapa bahan tersebut yang dipilih? Karena lilin atau crayon tidak bisa
larut/bersenyawa dengan air, sehingga suatu media ditempeli lilin/crayon dan
dicelupkan pada pewarna maka bagian yang tertutup lilin/crayon tidak akan
dimasuki oleh warna sehingga pola lilin yang dibuat akan terlihat pada batik
yang dibuat.
Media yang biasa digunakan dalam pembuatan batik sederhana adalah kertas
gambar dan kain. Penggunaannya bergantung dari hasil yang diinginkan dan proses
pembuatannya. Jika dalam proses pembuatannya menggunakan proses pencelupan,
maka lebih baik menggunakan media kain agar tidak mudah hancur. Karena jika
kita menggunakan kertas dan pencelupannya berlangsung lama, maka kertas yang
digunakan akan hancur lebih dulu sebelum batik yang dibuat berhasil selesai
dengan baik.
Pada saat ini, dalam pembelajaran tematik (mengacu pada Kurikulum 2013)
pembelajaran seni rupa sudah bisa digabungkan dengan pembelajaran mata pelajaran
lainnya seperti IPA dan Bahasa Indonesia. Dalam pembuatan batik sederhana, kita
dapat mengajarkan seni rupa berupa kegiatan melukis atau membuat batik.
Pembelajaran IPA materi yang disinggung adalah menjelaskan bahwa lilin tidak
bisa bersenyawa dengan air. Sedangkan untuk pembelajaran Bahasa Indonesia dapat
melatih siswa untuk dapat menceritakan mengenai materi atau hasil lukisan yang
sudah dibuat sebelumnya. Agar semuanya bisa berjalan dengan lancar, maka dalam
pembelajaran tematik seperti sekarang ini semuanya harus direncanakan dan
dirancang secara matang agar materi pengajaran tidak melenceng dari tema yang
telah ditetapkan.
Dalam pembuatan batik sederhana menggunakan lilin/crayon, memerlukan
langkah-langkah yang sederhana. Pertama, buat pola yang diinginkan dengan
menggunakan lilin/crayon pada media yang digunakan. Setelah pola selesai
dibuat, maka cairkanlah cat air yang akan digunakan sebagai latar atau dasar
dari batik yang dibuat. Usahakan warna yang digunakanadalah warna-warna yang
terang dan kontras dengan warna pola agar pola tidak terkesan tenggelam.
Kemudian tunggu hingga cat airnya kering.
Mudah kan.. selamat
mencoba yaaa.....
By: Ni Putu Suryanita
SP.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar