Rabu, 05 Maret 2014

Teori Umum Seni Rupa



Seni rupa adalah suatu karya yang diciptakan berdasarkan karsa dan rasa manusia yang memiliki bentuk atau rupa. Dalam seni rupa terdalam bebetapa teori yang mengkaji mengenai seni rupa. Salah satu dari teori itu adalah teori Seni Rupa Barat.
Dalam teori seni rupa barat, berdasarkan perbedaan pelaku atau kelas sosial pelakunaya, seni dapat dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu seni murni dan seni terapan. Dalam teori tersebut seni murni adalah seni yang dihasilkan oleh para pekota atau orang kota yang memiliki pendidikan lebih. Sedangkan seni terapan adalah seni yang dihasilkan oleh para pedesa atau orang desa yang yang notabene tidak memiliki pendidikan yang tinggi.
Dalam berkarya seni, biasanya orang kota sering menyebut dirinya seniman/artist, sedangkan menyebut orang desa sebagai artisan, perajin, tukang, dan lain sebagainya. Namun pada kenyataannya, istilah seniman berlaku untuk siapa saja, baik yang orang kota maupun orang desa. Namun banyak orang kota yang merasa gengsi bila disamakan dengan orang kota. Padahal tidak sedikit orang kota yang bekarya membuat kerajinan tangan, namun ia tidak mau menganggap dirinya perajin karena kedengarannya seperti orang desa. Dari hal tersebut, maka muncullah kata desainer atau pendesain yang sebenarnya memiliki makna yang sama dengan perajin.
Menurut teori seni rupa barat ini, seni murni dikatakan hanya ditujukan untuk keperluan estetis saja tidak mementingkan kepentingan ekomomis. Sedangkan seni terapan dikatakan ditujukan untuk keperluan alat-alat fungsional dan juga mementingkan kepentingan ekonomis. Berikut adalah contoh penggolongan seni murni dan seni terapan.
Seni Murni
Seni Terapan
-          Seni Lukis
-          Seni Patung
-          Seni Arsitektur
-          Seni Pahat
-          Seni Grafiti
-          Seni Dekorasi
-          Seni Grafis
-          Seni Fotografi
-          Seni Ukir
-          Seni Tenun
-          Seni Bangun
-          Seni Kriya (bahan: logam, kayu, kaca, feber, plastik, batuan, keramik, tanah liat, batik, dan tekstil)
-          Seni Batik
-          Seni Reklame
-          Seni Pahat
-          Seni Grafis
-          Seni Fotografi
-          Seni Ukir

Dalam teori ada pemisah atau perbedaan antara seni murni dan seni terapan. Namun pada kenyataannya sekarang, sulit untuk membedakan mana yang seni murni dan mana yang seni terapan, karena dari pengklasifikasian di atas ada seni murni yang dimanfaatkan untuk kepentingan ekonomis dan dijual demi mendapat keuntungan yang sebesar-besarnya. Seperti di Bali sekarang ini. Orang-orang banyak yang melukis, mematung, memahat, dan lain sebagainya untuk dijual kepada wisatawan-wisatawan yang datang ke Bali.
Memang sering terjadi ketidaksesuaian antara teori dan kenyataan yang terjadi di lapangan. Adanya teori adalah untuk mengenalkan kita terhadap apa yang dulu pernah ada dan kemungkinan apa yang dulu pernah diinginkan oleh orang-orang yang berteori tersebut. Namun di kenyataannya sekarang kita sangat sulit untuk mengelompokkan seni berdasarkan teori di atas. Sehingga muncullah pertanyaan masih berlakukah teori tersebut??? Jawabannya adalah bergantung bagaimana kita menyikapi seni tersebut dan disesuaikan dengan tuntutan zaman yang ada.

By: Ni Putu Suryanita SP.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar