Dalam kehidupan manusia selalu ingin mengekspresikan dirinya dalam
berbagai kegiatan. Salah satu kegiatan yang disenangi orang-orang adalah
melukis. Pada awalnya, kegiatan melukis dilakukan untuk mengisi waktu luang
ataupun hanya sekedar sebagai kesenangan semata. Dalam suatu lukisan akan
terasa kurang jika lukisan tersebut tidak memiliki warna atau warnanya hanya
hitam putih saja. Lukisan seperti itu sering dianggap kurang hidup.
Dengan laterbelakang yang demikian, maka mulailah suatu lukisan
diberikan pewarnaan agar terlihat lebih cantik, lebih indah, dan lebih hidup.
Beragam jenis pewarna dapat digunaman dalam menghias lukisan baik yang
berbentuk cair atau padat dan yang alami maupun buatan. Salah satu bahan yang
dapat digunakan adalah cat air.
Cat air, seperti namanya sudah terlintas bahwa terdapat peranan air
dalam penggunaan cat air ini. Ya itu memang benar. Dalam penggunaan cat ini
memang harus ditambahkan dengan air secukupnya sesuai dengan yang dibutuhkan.
Cat ini sangat mudah larut dalam air. Hanya dengan diaduk menggunakan kuas saja
sudah dapat tercampur dengan air dan sudah siap untuk ditorehkan di atas kertas
gambar atau kanvas. Selain, itu cat air juga bersifat transparan atau sering
disebut bisa tembus pandang, sehingga terjadi penumpukan dua warna/lebih yang
berbeda, maka akan menghasilkan warna yang baru yang berbeda dengan warna
sebelumnya. Namun perlu diperhatikan dalam proses penumpukan tersebut cat
dasarnya atau cat yang sudah dipoleh tebih dahulu harus sudah dalam keadaan
kering sebelum ditumpuk dengan warna lainnya.
Cat air memiliki berbagai macam warna. Biasanya dalam satu set terdapat
12 warna yang berbeda. Kualitas dari cat air biasanya berbeda-beda antara satu
merk dengan merk yang lainnya. Hal yang perlu dan sangat penting untuk
diperhatikan adalah hati-hati dalam membeli cat air. Cara mengantisipasi
mendapatkan cat yang sudah rusak/ beku, caranya adalah dengan memencet cat air
tersebut. Jika terasa keras maka cat tersebut sudah rusak/beku akibat stok lama
atau salah dalam penyimpanan. Hal tersebut mengakibatkan cat itu menggumpal dan
tidak bisa digunakan lagi untuk melukis.
Dari tadi membicarakan mengenai cat air, belum lengkap rasanya jika
belum membicarakan pengalaman pribadi tentang penggunaan cat air. Pengalaman
pertama saya menggunakan cat air adalah saat saya duduk di bangku Sekolah
Menengah Pertama (SMP). Disana saya hanya diajarkan untuk menggabungkan atau
mencampurkan warna-warna dasar agar dapat menghasilkan warna-warna yang berbeda
yang baru. Setelah lama kemudian saya bertemu kembali dengan cat air adalah
pada saat saya kuliah semester 4.
Semula saya bingung dengan apa yang harus saya gambar dan apa yang harus
saya lakukan dengan menggunakan cat air tersebut. Apalagi pada saat itu saya
dan teman-teman disuruh melukis menyesuaikan dengan nada lagu yang dinyanyikan
oleh salah seorang teman saya. Namun diakhir pelajaran saya baru tahu kalau
sebenarnya kami disuruh menggambar bebas dan rileks dengan mendengarkan lagu
yang dinyanyikan.
Pada saat itu akhirnya saya menggambar sesuatu yang bentuknya tidak
jelas. Karena saya merasa prustasi dengan apa yang saya hasilkan, akhirnya saya
hanya membuat titik-titik semabarang yang lama-kelamaan terlihat seperti
membentuk pola. Walau tidak bagus namun sudah bisa mengingatkan saya tentang
bagaimana cara menggunakan can air.
Saya berpikir bahwa dengan sering latihan suatu hari nanti hasilnya asti
bagus. Semangat! Pasti bisa kok..Kamu coba juga ya..
By: Ni Putu Suryanita
SP.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar