Senin, 02 Juni 2014

Melukis Menggunakan Teknik Cetak Tinggi



Pernahkah anda melakukan mengesahan ijasah di sekolah? Atau pernahkan anda melakukan legalitas surat-surat penting di kantor atau tempat anda bekerja? Alat apa yang digunakan? Ya, alat yang digunakan adalah cap. Setiap sekolah, organisanisasi, perusahaan, atau bahkan kios-kios kecil pasti memiliki cap sebagai alat pengenal mereka. Cap digunakan sebagai alat legalitas yang menyatakan bahwa suatu surat atau barang tersebut merupakan miliknya atau memang dikeluarkan dari instansi tersebut.
Mengapa saya membahas cap dalam tulisan ini? Pernahkah anda memperhatikan bahwa dengan menggunakan cap dan dibantu dengan penggunaan tinta, barang tersebut dapat membentuk suatu pola sesuai dengan yang terukir? Alat tersebut merupakan alat yang dapat digunakan dalam teknik melukis. Kita perhatikan bahwa hasil cap yang dihasilkan berasal dari ukiran atau bentuk huruf dan bentuk lainnya dari alat tersebut. Bentuk yang terukir di cap akan terlukis pula di kertas jika kita gunakan. Teknik melukis jenis ini disebut dengan teknik cetak tinggi.
Teknik cetak tinggi merupakan teknik melukis dengan menggunakan bentuk atau pola yang terukis pada sebuah benda yang mana dengan benda tersebut dicelupkan pada tinta akan membentuk pola yang sama dengan yang terukir pada benda. alat yang dapat digunakan dalam penggunaan teknik ini adalah alat yang mempunyai tekstur keras namun mudah untuk dibentuk/diukir. Alat yang sering digunakan untuk membuat cap adalah kayu dan karet. Namun, untuk pembelajaran melukis di sekolah atau di instansi sejenis dapat menggunakan bahan-bahan seperti ketela rambat, kentang, dan wortel. Jika ingin menggunakan bahan yang tidak perlu membentuk kita dapat menggunakan bahan dari pelepah pisang ataupun talas, karena bahan tersebut sudah berpori alami dan berbentuk tertentu.
Teknik cetak tinggi ada dua macam, yaitu positif dan negatif. Yang disebut cetak tinggi positif yaitu bentuk pola yang diinginkan untuk dicetak menonjol pada cap (alat cetak). Misalnya, jika kita ingin membuat bentuk bintang yang mana bintang tersebut yang diinginkan untuk berwarna sedangkan backgroundnya tidak berwarna, maka teknik yang cocok digunakan adalah teknik cetak tinggi positif. Teknik yang kedua adalah teknik cetak tinggi negatif. Yang dimaksud demikian adalah bentuk pola yang diinginkan untuk dicetak menjorok ke dalam pada alat yang digunakan, sehingga pada saat di cetak, pola tidak akan berwarna atau tidak akan terkena tinta. Misalnya saja seperti contoh sebelumnya, jika kita ingin membuat bentuk bintang yang mana bintang tersebut yang diinginkan untuk tidak berwarna sedangkan backgroundnya berwarna, maka teknik yang cocok digunakan adalah teknik cetak tinggi positif.
Penggunaan teknik cetak tinggi memiliki beberapa kendala, antara lain dalam mengukir bahan harus hati-hati. Apalagi jika pola yang dibuat rumit, maka pola akan hancur jika tidak dibuat dengan hati-hati. Kedua, dalam pemilihan tinta yang bagus perlu diperhatikan, karena jika tinta yang digunakan tidak bagus maka pola yang dihasilkan juga tidak akan bagus dan merata. Ketiga, jika ingin membuat tulisan atau kata-kata, maka pola yang dibuat pada bahan harus terbalik dari aslinya (seperti pencerminan).
Teknik cetak tinggi ini sangat bermanfaat dalam kehidupan kita. Oleh karena itu sangat bermanfaat bila kita mempelajari bagaimana teknik pembuatan cetak tinggi ini agar dapat berguna suatu hari nanti. Berikut merupakan contoh hasil dari penggunaan cetak tinggi.




 selamat mencoba ya teman-teman. :)
By: Ni Putu Suryanita SP.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar