Senin, 02 Juni 2014

Peranan Kurikulum dalam Pendidikan

Dalam dunia pendidikan kata kurikulum sudah tidak asing lagi. Setiap proses pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah harus berpedoman pada kurikulum. Kurikulum memiliki dua fungsi yaitu sebagai pedoman atau sebagai tawaran.jika suatu sekolah ingin pembelajarannya sesuai dengan pusat/nasional, maka sekolah tersebut akan menggunakan kurikulum sebagai sebuah pedoman yang akan menuntun berjalannya proses pembelajaran. Walaupun bersifat nasional, namun masih bisa diubah atau bisa disesuaikan dengan budaya masing-masing daerah. Dalam pembelajarannya dapat ditambahkan dengan pelajaran muatan lokal.
Fungsi kedua yaitu sebagai tawaran. Dikatakan sebagai tawaran apabila digunakan oleh seseorang dalam menentukan pilihan. Misalnya saja, jika adas seorang siswa yang ingin masuk sekolah/universitas, maka siswa tersebut akan melihat kurikulum yang digunakan oleh masing-masing sekolah yang dipilihnya. Dalam hal ini kurikulum hanya berfungsi sebagai bahan tawaran untuk mengundang siswa masuk ke dalam suatu sekolah/universitas.
Struktur kurikulum SD/MI dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok A dan kelompok B. Kelompok A terdiri dari mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, dan Ilmu Pengetahuan Sosial. Kelompok B terdiri dari mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Masing-masing mata pelajaran sudah ditetapkan jam pelajarannya pada tiap-tiap jenjang kelas di dalam kurikulum.
Jika guru atau sekolah ingin mengubah kurikulum yang akan diterapkan pada sekolahnya masing-masing, maka perubahan tersebut harus disesuaikan juga dengan srtuktur kurikulum. Guru atau sekolah tidak boleh membuat kurikulum yang menyimpang dari struktur yang telah ditetapkan. Jika jauh menyimpang maka tujuan pendidikan tidak akan tercapai dengan baik.
Dalam implementasi kurikulum, mengenai penyusunan jadwal mata pelajaran diserahkan kepada sekolah masing-masing. Sekolah berhak untuk menyusun jadwal mata pelajaran sesuai keadaan di sekolahnya namun dengan catatan jumlah jam pelajarannya harus sesuai dengan yang sudah ditentukan dalam kurikulum. Penyusunan mata pelajaran juga harus disesuaikan dengan kalender pendidikan. Guru atau sekolah harus memperhitungkan kemungkinan adanya hari libur dalam satu semester tersebut. Sehingga dalam pelaksanaannya tidak terjadi kesulitan mengatur waktu jika ada libur.
Dalam penyusunan mata pelajaran tersebut pasti akan dijumpai beberapa permasalahan. Misalnya, penyesuaian dengan kalender pendidikan. Mata pelajaran yang banyak dengan jam pelajaran yang sudah ditentukan, akan susah mengatur waktu apabila dalam kalender pendidikan tersebur banyak tanggal-tanggal yang merupakan hari libur. Guru atau sekolah harus sebisa mungkin memodifikasi jadwal mata pelajaran yang akan dibuat agar dengan waktu yang tersedia seluruh materi yang harus disampaikan sudah sampai dan dipahami oleh siswa. Kesulitan yang lain yang akan dihadapi guru dalam penyusunan jadwal mata pelajaran adalah kesulitan dalam memadukan setial materi dengan materi yang lainnya. Apalagi saat ini sudah mulai ada sekolah yang menerapkan kurikulum 2013 yang memiliki 4 kompetensi inti dan dengan banyak sub materi, dalam penyusunan mata pelajarannya harus memerlukan penggabungan atau pemaduan beberapa materi dalam satu kali pertemuan. Materi yang dipadukan harus senada agar siswa dapat memahami materi tersebut secara bertahap dan tidak terpisah-pisah dalam proses pembelajarannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar